16 Juni 2008

SEPENGGAL KISAH SEORANG ANAK DESA

PAGIKU DI DESA SUMBER AGUNG

Allahuakbar,,,,Allahuakbar……. terdengar suara azan silih berganti saling bersahutan, diantara dingin udara di desa yang sejuk nan asri, sebuah dusun yang terletak jauh di pedalaman pulau Sumatra, sebuah tempat yang damai yang tidak pernah dipusingkan dengan hingar bingar peliknya dunia politik, tempat yang begitu menyejukan, dengan arifnya setiap mata dan sunggingan senyum disetiap penduduk yang menyapa, ya desa yang damai itu Desa Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. dengan masih dibalut jarik (kain tipis yang biasa digunakan penduduk desa untuk selimut), aku mulai membuka mata perlahan, dan perlahan mulai membersihkan dan merapikan tempat tidur ku kembali, sebuah ranjang yang jauh dari kesan mewah dan elegan namun hampir setiap malam memberikan mimpi-mimpi yang mendamaikan, dengan perlahan aku mulai menyikap jendela dan merasakan sejuknya belaian angin sepoi pagi dan embun yang terus merayapi sekujur tubuh yang selalu memberikan sejuta semangat untuk ku kembali mengarungi hidup.

Selamat pagi dunia, selamat pagi matahari begitulah yang selalu aku ucapkan hampir setiap pagi, dengan sedikit menyeka mataku aku mulai berjalan ke pancuran sumur untuk mengambil air wudhu, sementara itu aku sudah mendengar di dapur ibu yang hampir setiap pagi selalu menyiapkan sarapan telah dengan bijaksanaya memasak buat ku dan buat keluarga, selesai melaksanakan sholat shubuh, aku mulai berjalan menuju halaman belakang rumah, ya hampir setiap pagi disana telah menunggu kedatanganku, teman-teman bermainku setiap hari dikala pikiran penat, teman yang selalu aku fikirkan karna mereka semua juga bagian penopang hidup keluargaku, wek…wek…. petok,,,petok,,,, ngos…ngoss,,,,wek,,,,,,wek,,wek….. dengan bersahutan mereka mengucakkan selamat pagi padaku, mereka antri menunggu jatah sarapan pagi buat mereka yang telah aku siapkan dari kemarin sore..

Selesai memberikan sarapan kepada teman-temanku, aku mulai menuju rumah mereka, sebuah kandang kecil dibelakang rumah dan wah luar biasa disana aku menemukan butiran-butiran seukuran bola-bola pimpong juga bola-bola kasti namun lebih kecil sedikit dengan bentuk bulat oval, Alhamdulilah…. gumanku dalam hati diikuti seutas senyum dari batinku, rupanya hari ini teman-temanku kembali menyumbangkan tambahan penghasilan buat keluargaku juga lauk sarapan pagiku, dengan riang aku mulai mengambil satu-persatu butiran telur yang berserakan di kandang,oh ya sudah menjadi hal yang biasa bagi si wek…wek… Bebek kalau bertelur tidak memperhatikan tempat, satu persatu telur..telur itu kumasukan ember dan setelah semuanya masuk aku bawa kedapur disana aku mulai mengelap satu persatu butiran-butiran itu untuk membersihkanya dari kotoran, dan dengan perasaan riang setelah semuanya selesai kubersihkan kupersembahkan telur-telur itu kepada ibu didapur…

Satu tanggung jawab sudah selesai aku kerjakan, kembali dengan riang aku mulai menuju kesudut rumah disana sudah menunggu sapu dan cikrak (tempat sampah) aku menghampiri dan mengambil nya untuk kemudia menyapu halaman rumahku…. nah inilah rutinitas pagi yang juga aku lakukan setiap hari… membersihkan halaman rumah… menyapu seluruh pekarangan istanaku……

Jam sudah menunjukan pukul 05.30 berarti sudah waktunya aku untuk mandi, dan mulai membersihkan diri untuk berangkat sekolah, sarapan dan menyiapkan semua bekal perjalananku kesekolah… ow ya letak sekolahanku cukup jauh dari rumah aku harus naik sepeda ontel kurang lebih 45 menit, selesai sarapan, pukul 05.45 biasanya aku langsung berangkat kesekolah dengan tak lupa sebelumnya berpamitan dengan kedua orang tuaku dan saudara yang mungkin kebetulan ada dirumah. dengan perasaan riang aku mulai menyusuri jalanan pagi ditemani sejuknya embun pedalaman sumatra dan semilir dingin yang masih terasa menusuk sum-sum kulitku. dengan sejuta semangat demi mendapatkan ilmu untuk masa depan yang lebih baik, aku terus menggenjot ontel kesayanganku, diantara jalanan yang berlubang riuh rendah suara burung dan hamparan sawah di sekelilingku, hanya demi satu ILMU……… (Bersambung). @ edi

3 komentar:

ahmad nurwahid on 18 Juni 2008 pukul 15.12 mengatakan...

Subhanalloh..saudaraku membaca kisah ini aqu jadi ingat kampung halaman, sekolah qta tempo dulu, kebersamaan, qita, ah.. qu teringat saudara-saudaraqu satu ppersatu...
sungguh masa yang indah dan sulit untuk di lupakan..aqu merindukan kerbersamaan itu..
Robb..satupadukan lah hati kami dlm berjuang di medan kehidupan ini...


"Taktunggu sambungan ne...yo"

sahabatmu.

Nurwahid

Anonim mengatakan...

Ass.wr.wb.
Mat kenalan dulu dik Edi Susilo.
Aku wong OKU Timur tapi Jasuma dan sekarang tinggal di Desa Persiapan Kumpulrejo, Buay Madang Timur, OKU Timur. Aku lagi belajar di dunia TI, karena di tempat ku nyangkul aku di tugasi ngelola ICT. Aku masih pingion belajar banyak tentenag dunia TI pada salah satu SMK swasta walaupun usiaku lah tua ya karena tuntutan kerjaan dan pada dik joko mungkin dapat memberi advis dan ilmunya.
Terima kasih sebelumya dan sampai disini dulu perkenalanku.
Dari aku

Sugiharto
Buay Madang Timur
e-mail:kang_sugie@yahoo.co.id

Anonim mengatakan...

Damai....OKU Timur ! Piye kabare mas? kapan balek ndusun? Ojo kesuwen neng yogjo, engko mandak lali balek

Posting Komentar

 

Blogroll

Site Info

Text

CERDAS POS Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template